Kamis, 17 Juli 2014

SEPENGGAL KISAH INDAH DI MASA PERJUANGAN

Bertemu kawan lama.. sungguh indah.. membuatku kembali ke memori itu..
Rokat SMAGA :*
Disitulah aku banyak belajar. Berbagai macam hal..
Terutama tentang kedisiplinan, kerohanian, dan tentang kehidupan masa remaja yang indah.
Rokat SMAGA memberiku warna dalam kehidupan ini. Tak hanya dihiasi melulu soal akademik. Aku beruntung pernah mencicipi menjadi bagian denganmu saudaraku!
Aku sungguh belajar bagaimana caranya membagi waktu. Bagaimana caranya menyelesaikan dengan maksimal setiap tugas yang diberikan padaku.
Tak hanya itu, dalam setiap kegiatan, aku pun dapat semakin mengenal Tuhan. Terutama karna aku masih ingat betul jabatanku saat itu adalah sebagai sie Kor dan Liturgi.
Tak mudah memang, karna dalam pengerjaannya tak pernah luput dari pengawasan “senior”. Disitulah aku belajar untuk bisa bekerja di bawah tekanan.
Justru hal-hal itulah yang membuatku rindu..
Aku masih ingat betul, betapa susah payahnya saat-saat itu. Terlebih lagi atas tuntutan dari kedua orang tuaku. Ketika aku mendapat nilai jelek, kegiatanku lah yang akan kembali disalahkan.
Namun aku tak pernah berhenti. Aku selalu berusaha membuktikan kalau kegiatan-kegiatan itu semua kelak berguna.
Aku memang pernah gagal. Dulu aku menginginkan masuk kelas IPA, dan tuntutan orang tuaku pun berbicara hal yang sama. Tapi kenyataannya memang aku harus masuk IPS. Sempat Bapak ingin memindahkan sekolahku. Jelas aku tidak mau, dan aku menjanjikan sebuah pembuktian.
Tuhan menyetujui janjiku itu. Kuasa-Nya mampu membuat prestasiku meningkat hingga pada akhirnya aku diperbolehkan mengikuti Jalur Undangan.
Kembali ke masa-masa persahabatan indah itu..
Namanya sahabat, saudara, tak mungkin hanya dihiasi canda tawa. Kekonyolan-kekonyolan selalu aku jumpai dalam setiap hari-hariku.  Ada pula selingan air mata dan rasa sakit hati. Hahahaha.. tapi semuanya itu tetap indah bagiku.
Disitulah aku belajar kuat. Aku pun terbiasa dengan setiap cacian dan makian. Terlatih disakiti, kalau kata Bondan Prakoso. :p
Tak hanya Rokat, akupun juga menjadi bagian dalam PMR SMAGA.
Jujur memang untuk anak muda yang baru belajar berorganisasi, hal yang paling sulit adalah membagi waktu. Namun dengan menjadi PMR aku belajar menangani orang sakit. Berjaga saat upacara, siap dipanggil kapan saja saat ada yang membutuhkan pertolongan. Bahkan saat masih ada kelas pun aku tak segan-segan datang ke UKS. Banyak hal yang aku pelajari tentang berbagi.
Indah, memang sungguh indah masa-masa SMA ku.
Mulai dari kelas X-1, XI-IPS-3, XII-IPS-3. Semua tak luput dari kenakalan-kenakalan kecilku.
Ramai, tidur, makan, dan HP berbunyi saat masih pelajaran, bahkan hingga meninggalkan pelajaran yang sering disebut “colut” pun aku seringkali melakukannya.
Justru dengan belajar nakal, aku pun belajar bagaimana menjadi anak yang baik. Hahaha..
Tapi meskipun aku nakal, aku masih tetap bertanggungjawab dengan prestasi akademikku. Aku memang bukan debatter ulung, atau seorang pelajar yang menyabet berpuluh-puluh piala. Dulu aku hanya cukup puas dengan menduduki peringkat atas di kelas.
Persahabatanku dulu juga diwarnai dengan persaingan. Yah, itulah juga mengapa masa-masa SMA ku tak pernah datar. Namun aku sangat bahagia pernah ada dalam masa itu. Terima kasih Tuhan!
Hari-hari ini aku kembali berjumpa dengan kawan lamaku. Itu membuatku kembali ingat akan perjuangan yang belum selesai aku kerjakan. Aku masih punya segudang mimpi. Pertemuan ini membuatku tersadar aku juga harus mewujudkan mimpi-mimpiku itu.. Ya!
Terima kasih sahabatku, saudaraku, telah membuat hidupku kembali bergairah.. :D
Terima kasih juga telah mengobati rasa rinduku.. :*

Ayo kita terus bersemangat menggapai asa ! J

Selasa, 15 Juli 2014

sedikit untaian kata

Ketika suatu keinginan terhalang oleh restu Ibu..akankah engkau tetap bertekad mewujudkan keinginanmu itu?
Ibumu hanya meminta waktumu untuk menemaninya..
karna menurut Ibu, engkau pun bisa melakukan kegiatan bermanfaat lain tanpa harus pergi jauh dari sisi Ibumu..
Ibumu tahu keinginan itu memang sebenarnya baik untuk perkembangan hidupmu..
tetapi ia juga lebih tahu apa yang engkau butuhkan untuk masa depanmu..
engkau juga seorang perempuan, sama seperti Ibu, kelak suatu saat engkau pun juga akan menjadi seorang Ibu..
hingga Ibu berpikir alangkah jauh lebih baik apabila engkau belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang perempuan seutuhnya.
Perempuan yang bisa mengurus segala pekerjaan rumah tangga. karna memang itulah kodrat seorang wanita.
Perempuan memang perlu memikirkan kariernya, tapi alangkah jauh lebih memesona apabila ia menjadi sosok yang sederhana dan dapat memberi teladan bagi anak-anaknya kelak.
Satu pesan yang dapat tersimpulkan,
"Janganlah kamu sebagai perempuan terlalu sibuk di luar rumah, dan mengabaikan kondisi di dalam rumahmu.. Hendaknya kamu memberikan porsi waktu yang lebih untuk memerhatikan keluargamu."
Karna meskipun di dalam Alkitab ada tertulis, 
"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."
namun melalui keluarga-lah kita pertama kali mengenal cinta Tuhan.. :) 
Terima kasih Ibu, terima kasih Ayah.. :*