Sabtu, 05 April 2014

Makalah Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukan prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu memiliki system akuntansi yang tidak saja berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan, akan tetapi system akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian tujuan organisasi.
TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan pada pihak eksternal. Teori memiliki 3 karakteristik dasar, yaitu: 1. Kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada (the ability to explain). 2. Kemampuan untuk memprediksi (the ability to product). 3. Kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to given phenomena).
3 tujuan mempelajari teori akuntansi, yaitu:
1.      Untuk memahami praktik akuntansi yang saat ini ada
2.      Mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik akuntansi yang saat ini dilakukan
3.      Memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.
Disiplin ilmu dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok:
1.      Ilmu murni atau abstrak ( abstract sciences): matematika, ilmu logika, dan metafisik.
2.      Ilmu deskriptif (general descriptive sciences): ilmu kimia, biologi, dan sosiologi.
3.      Ilmu derivative (special derivative sciences): ilmu botani, zoology, minerologi, etnologi.
4.      Ilmu sipnotis (sypnotic science): auditing, geologi, geografi.
5.      Ilmu terapan (applied sience): ilmu akuntansi.
Pengembangan teori akuntansi sector public sangat tergantung pada perkembangan ilmu akuntansi. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable). Hambatan yang dihadapi akuntansi sektor publik untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan handal:
1.      Objektivitas : objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus memiliki derajat objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.
2.      Konsistensi : penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
3.      Daya banding: laporan keuangan hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu dan dengan instansi lain yang sejenis.
4.      Tepat waktu: laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
5.      Ekonomis dalam penyajian laporan: semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan, sehingga hendaknya laporan disajikan secara ekonomis.
6.      Materialitas: suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan.
PERLUNYA SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
            Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran hasil-hasilnya.
Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar system akuntansi keuangan sebagai berikut:
1.      Identifikasi kegiatan operasi yang relevan.
Hanya kejadian ekonomi yang relevan saja yang akan dicatat dalam system akuntansi keuangan.
2.      Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat.
Penentuan waktu pengakuan untuk setiap jenis operasi (timing of recognition). Suatu operasi dapat diakui/dicatat pada tahap tertentu dari proses transaksi. Misalnya, pembelian dapat diakui ketika keputusan untuk membeli suatu barang ditetapkan, pada waktu dilakukan pemesanan, ketika barang diterima, ketika faktur diterima, ketika barang tersebut digunakan untuk proses produksi, atau ketika telah dilakukan pembayaran kas. Oleh karena itu, harus ditetapkan kapan suatu transaksi dapat diakui/dicatat.
3.      Adanya system pengendalian untuk menjamin reliabilitas.
System pengendalian ini mempunyai 2 komponen, yaitu komponen formal dan substansial. Komponen formal adalah pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping): kesalahan akuntansi akan dapat diketahui dan dilacak ketika jumlah sisi kredit tidak sama dengan sisi debit. Komponen substansial merupakan mekanisme konflik kepentingan (conflict of interest): kesalahan akuntansi muncul ketika mempengaruhi secara negative pihak ketiga. Contohnya, jika utang tidak dicatat dengan baik, jumlah yang dibayarkan kepada kreditor akan berbeda dengan jumlah yang seharusnya diterima sebagaimana tercatat dalam akun piutang yang diakui kreditor.
4.      Menghitung pengaruh masing-masing operasi.
Terdapat beberapa kesamaan akuntansi keuangan baik pada sector public maupun sector swasta. Kedua sector sama-sama membutuhkan standar akuntansi keuangan sebagai pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama terhadap suatu transaksi.
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan standar:
A.    Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
B.     Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
C.     Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variable yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
D.    Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat mungkin menghindari terjadinya standar yang overload. Standar yang overload terjadi ketika:
-          Standar terlalu banyak
-          Standar terlalu rumit
-          Tidak ada standar yang tegas (rigid) sehingga sulit untuk membuat pilihan dalam penerapannya.
-          Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum (general-purpose standards) sehingga gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna.
-          Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan antara:
·         Entitas public dan entitas non-publik
·         Laporan keuangan tahunan dan interim
·         Organisasi besar dan kecil
·         Laporan keuangan auditan dan non-auditan
-          Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sector public, yaitu:
a.       Akuntansi dana
b.      Akuntansi anggaran
c.       Akuntansi komitmen
AKUNTANSI DANA (FUND ACCOUNTING)
Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan. Dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang terkadang merupakan syarat dari pihak eksternal.
Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisasi sektor publik membuat dana-dana (funds) dalam sistem akuntansinya. Pemasukan organisasi sektor publik diklasifikasikan ke dana tersebut sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu. Sistem dana ini merupakan alat kontrol.
Governmental Accounting Standard Board mendefinisikan dana (fund) sebagai berikut :
“A fiscal and accounting entity with a self-balancing set of accounts recording cash and other financial resources, together with all related liabilities, and residual equities or balances, and charger therein, which are segregated for the purpose of carrying on specific activities or attaining certain objectives in accordance with special regulation, restriction, or limitation”
Jadi, dana adalah sebuah kesatuan akuntansi tersendiri yang terpisah berdasarkan tujuan tertentu. Satu dana memiliki kesatuan akun sendiri yang terdiri atas asset (aktiva), utang, dan modal.
Kesatuan dana-dana yang dimiliki organisasi sektor publik dapat digolongkan menjadi dua :
1.      Dana yang bisa dibelanjakan (expendable fund)
Dana yang disediakan untuk membiayai aktivitas-aktivitas yang bersifat non-business yang menjadi bagian dari tujuan organisasi sektor publik.
2.      Dana yang tidak bisa dibelanjakan (non-expendable fund)
Dana yang dipisahkan untuk aktivitas-aktivitas yang bersifat bisnis. Dana ini digunakan sebagai pendukung dari expendable fund.
Persamaan Akuntansi Dana
Dalam akuntansi dana, dikenal persamaan akuntansi sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
Saldo dana tidak menujukkan kepemilikan
Persamaan tersebut berbeda dengan persamaan akuntansi yang kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan dalam perusahaan komersial, yaitu :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kepemilikan ekuitas = menunjukkan kepemilikan pada perusahaan pada pemegang sahamnya
AKUNTANSI ANGGARAN (BUDGETARY ACCOUNTING)
Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik, khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akun-akun operasinya dengan menggunakan format yang sama dengan anggarannya. Tujuan praktik ini adalah melihat cara pelaksanaan anggaran yang sudah dibuat dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan kepatuhannya.
Untuk mendapatkan penyajian tersebut, dikembangkan beberapa alternatif metode dan teknik pencatatan, antara lain :
1.      Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan memperlakukan setiap akun anggaran sebagai akun buku besar tersendiri yang setara dengan akun lainnya.
2.      Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan menempatkannya sebagai akun di buku besar pembantu di setiap akun riilnya.
3.      Menjadikan anggaran sebagai informasi yang melekat di setiap buku besar.
Analisis terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi anggaran ini juga harus dilakukan secara cermat untuk tidak menghasilkan kesimpulan yang salah. Hal ini terkait dengan hal yang sering disebut agregasi.
AKUNTANSI KOMITMEN (COMMITMENT ACCOUNTING)
Sistem akuntansi yang diterapkan oleh beberapa pemerintahan mengakui transaksi ketika organisasi berkomitmen terhadap transaksi tersebut, artinya transaksi tidak diakui ketika kas dibayarkan atau diterima ataupun ketika faktur diterima atau dikirimkan, tetapi pada titik yang lebih awal ketika pesanan dibuat atau diterima.
Fungsi utama akuntansi komitmen adalah dalam kontrol anggaran. Gagasannya adalah akun-akun bulanan yang hanya mencatat faktur yang diterima atau dibayar hanya memberikan sedikit nilai terhadap proses pengambilan keputusan. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui besarnya anggaran yang telah menjadi komitmen dalam hubungan dengan pesanan yang dibuat.
BASIS AKUNTANSI DAN FOKUS PENGUKURAN
Basis akuntansi menentukan asumsi-asumsi yang dipakai dalam melakukan pencatatan dan pelaporan. Fokus pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang akan dilaporkan. Dalam praktik akuntansi sektor publik, terdapat empat macam basis akuntansi yang biasa digunakan, antara lain :
1.      Basis kas
Mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkan. Selain melakukan pengakuan hanya berdasarkan kas masuk dan kas keluar, basis kas biasanya juga memiliki fokus pengukuran hanya pada KAS.
2.      Basis akrual
Mengakui transaksi ketika transaksi yang bersangkutan secara ekonomi terjadi, tidak semata-mata ketika kas diterima atau dibayarkan dan biasanya mempunyai fokus pengukuran pada semua sumber daya yang dimiliki (all resources).
3.      Basis kas modifikasi
Sebuah pendekatan yang mencoba menampilkan informasi yang dihasilkan basis kas, sekaligus juga menyajikan informasi yang hanya bisa dimunculkan oleh basis akrual. Basis kas modifikasi menggunakan fokus pengukuran atas semua sumber daya (all resources).
4.      Basis akrual modifikasi
Pada dasarnya adalah basis akrual yang mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan kejadiannya, tidak semata-mata pada saat kas diterima atau dibayarkan. Namun, basis akrual modifikasi mempunyai fokus pengukuran hanya pada sumber daya yang bersifat lancar.
Single entry dan double entry
Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan. Penggunaan single entry dianggap tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan mencerminkan kinerja yang sesungguhnya sehingga ada perubahan menjadi double entry. Double entry ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable. Dengan double entry, maka dapat dilakukan pengukuran kinerja secara lebih tepat.













TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK





Oleh:
Akmalia Murti Salisa                        F0312004
Elizabeth Hutami Widowati F0312044
Sigit Dwi Wibowo                             F0312115


S1 Akuntansi Kelas B
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar