Jumat, 21 Februari 2014

Goresan Ini..

Sedikit demi sedikit..
Aku tak menyadarinya
Hingga ternyata tlah banyak luka menggores batin ini
Aku tak tahu
Apa yang harus kulakukan..
Bagiku, kamu seperti sebuah mata uang logam
yang memiliki dua sisi sekaligus..
Aku mencintaimu..
Namun entahlah..
Sisi lain dalam hatiku mengatakan aku membencimu..
Kurasa, tlah banyak air menetes dari mata ini
Bak disambar petir,
Ketika aku mengetahui banyak yang menginginkanmu..
Namun pabila kamu tlah memilih dengan yang lain, aku tak bisa berbuat banyak
Aku hanya ingin menguatkan hatiku
Ketika ternyata goresan demi goresan dalam hati ini
tlah membesar menjadi luka yang menganga..
Sungguh, tlah kucoba mengganti dirimu dengan yang lain
Namun aku tak tahu..
Sepertinya hatiku tlah menemukan kunci untuk membukanya
Sudah kucoba menutup lagi pintu hatiku
Namun hanya semakin menyakiti diriku sendiri..
Ketahuilah, aku merindukanmu..
Aku tak tahu sampai kapan
Goresan ini,
menyakitiku..
Jangan salahkan aku,
Bahkan pabila aku tak lagi memedulikan rasa sakit ini
menjadikannya cambukan, tuk makin dekat dengan bintang impianku.. :)
Semoga..
Sang waktu bisa menghapus jejakmu :)
Atau mungkin,
pabila bayangmu slalu ada di benakku,
aku bisa tegar :)
-untuk seseorang yang tak pernah tau-

Selasa, 04 Februari 2014

Sebuah Karya

Jadi Pemilih Cerdas
karya: Eliz Widowati


Ayo kita memilih
Anak muda mengguncang Nusantara
Oh Nusantara...
Ku kan brikan untukmu
Satu suara tuk masa depan
Tak kusia-siakan satu kesempatan ini
Ayo jadi pemilih cerdas!
Lihat karya nyatanya
Bukan kicauan semata
Ayo jadi pemilih cerdas!
Lihat karya nyatanya
Bukan pencitraan
Tak memaku pohon
LUBERJURDIL perjuangkan!
Ayo jadi pemilih cerdas!

Oh Nusantara…